Jumat, 27 April 2012

Cerita Singkat Kegiatan Mahabhakti

Sebagai seorang siswi kelas sepuluh Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta I, Aku wajib mengikuti perkemahan bhakti yang disebut Mahabhakti yang merupakan salah satu syarat untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kelas sebelas. Dengan berat hati Aku mengikuti kegiatan tersebut untuk memenuhi syarat naik ke kelas sebelas. Aku juga merasa kerepotan membawa barang ini itu, padahal barang-barang tersebut untuk keperluanku saat jauh dari rumah. Tetapi, saat mahabhakti berlangsung aku menjalaninya dengan senang karena kegiatan tersebut tidak buruk bagiku dan Aku pun mendapat banyak pengalaman setelah kegiatan itu
Hari pertama,
Sekitar pukul 11-an, kami telah sampai di masjid yang dekat dengan tempat perkemahan kami. Disana kami sholat dzuhur berjama'ah dan makan siang, setelah itu kami melakukan kegiatan selanjutnya yaitu perjalanan bhakti yang berakhir di tempat perkemahan kami. Kemudian kami memasang tenda dan bersiap untuk kegiatan selanjutnya. Setelah sholat maghrib dan isya', kami menuju lapangan dan membawa sleyer, disana kami diperlakukan dengan tegas, lalu sleyer yang kami bawa digunakan untuk menutupi mata dan dituntun berjalan menuju aula disana dipersilahkan untuk melepas sleyer dan diberi motivasi. Setelah itu kami mencari bet ambalan dan menuju lapangan untuk upacara Penerimaan Tamu Ambalan, lalu kami kembali menuju tenda untuk istirahat
Hari kedua,
Setelah menjalankan kewajiban, kami membagi tugas untuk apel pagi dan senam pagi. Kegiatan hari itu adalah lomba atser, senam heboh, FKR, lalu ditunda sebentar untuk sholat jumat untuk putra dan bagi yang putri kajian keahwatan di aula. Lalu lomba dilanjutkan lagi yaitu lomba pionering dan keteramilan pramuka sampai menjelang ashar, setelah sholat ashar lomba selanjutnya adalah bongkar pasang tenda, karena sanggaku  terlalu bersemangat tenda yang kami pasang sampai sobek. Kegiatan selanjutnya dilakukan setelah sholat maghrib dan isya' kami menuju aula untuk mendengarkan materi kebangsaan oleh seorang TNI, mungkin karena kelelahan, pada saat kegiatan itu berlangsung banyak peserta yang tidur, lalu kami kembali ke tenda untuk makan malam. Kemudian kami menonton film, sayangnya filmnya tidak sampai selesai karena ada kesalahan lalu kami kembali ke tenda dan istirahat.
Hari ketiga,
Tarik Tambang
Tadabur Alam
Seperti biasa apel pagi dan senam pagi dan dilanjutkan dengan kegiatan selanjutnya. Kegiatan hari itu adalah tadabur alam yaitu menjelajah alam, diperjalanan kami menjawab dan melaksanakan tugas setiap pos, kami juga memunguti sampah di jalan. Sampai di tempat perkemahan kami bertemu dengan para TNI yang sedang bersih-bersih, mereka mencoba mengakrabikan diri dengan kami. Setelah itu kami pergi menjalankan sholat dzuhur, kemudian kembali ke tenda dan saat itu kami banyak memiliki waktu untuk bercanda. Kegiatan selanjutnya adalah lomba tarik tambang. Aku dan sanggaku berusaha untuk mengalahkan lawan kami, sayangnya kami hanya sampai pertandingan yang kedua. Tetapi, kami mengakhirinya dengan tertawa bersama. Lalu setelah sholat ashar kami mengikuti lomba-lomba lagi di lapangan timur, ada lomba futsal untuk putra dan tube babble untuk putri ditambah suporter yang heboh, menjadikan kegiatan itu begitu menyenangkan. Malam harinya adalah malam terakhir untuk perkemahan bhakti, dan diadakan Upacara Api Unggun, setelah itu diisi lomba fashion show dengan peserta-peserta yang kreatif dengan tampilan mereka, lalu dilanjutkan dengan final FKR yang sangat menghibur kami. Setelah acaranya selesai kami kembali ke tenda dan istirahat.
Api unggun
Hari keempat,
Hari itu adalah hari meninggalkan tempat perkemahan di dodiklatpur klaten, sebelum meninggalkan tempat tersebut kami membongkar tenda dan merapikan barang-barang kami, setelah itu memunguti sampah yang terkecer. Kemudian upacara penutupan dan kami menuju truk-truk yang siap mangantar kami pulang ke jogja. Akhirnya kami sampai dengan selamat di MAN Yogyakarta I, dan pulang ke rumah dengan barang-barang kami..

Jumat, 13 April 2012

Mahabhakti

MAN I Yogyakarta mangadakan kegiatan pramuka pada tanggal 5 sampai 8 April 2012. Kegiatan tersebut dinamakan Mahabhakti dengan tema "Tanamkan Jiwa Kebersamaan Dalam Perkemahan Bhakti". Kegiatan perkemahan itu berlangsung di daerah Klaten, tepatnya Dodiklatpur Klaten. Dalam perkemahan bhakti tersebut banyak kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti perjalanan bhakti, tadabur alam, mononton film, api unggun dan lomba-lomba yang seru.
Dalam perkemahan bhakti peserta belajar untuk hidup mandiri, mereka memasak makanan sendiri dan berusaha menjalankan tema yang ditetapakan panitia. Selama 4 hari 3 malam kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan membawakan bekal untuk para peserta serta pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan.

Sabtu, 31 Maret 2012

Membolos Cikal Bakal Kegagalan

Pada zaman sekarang ini, kebanyakan pelajar Indonesia sulit mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik. Mereka justru sering melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Salah satunya adalah membolos. Membolos sekolah mungkin merupakan salah satu budaya dalam pendidikan di Indonesia.
Membolos dapat diartikan tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan meninggalkan jam sekolah. Banyak pelajar yang berkeliaran pada jam sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah. Pelajar yang membolos ini tidak hanya anak laki-laki. Akhir-akhir ini sering kita jumpai anak perempuan juga membolos pada jam sekolah. Kemungkinan besar, pelajar yang suka membolos dari sekolah itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, faktor sekolah, personal, dan keluarga. 
Faktor sekolah misalnya, mereka bosan dengan kegiatan sekolah, takut dengan guru, malas dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Faktor personal seperti ajakan teman yang terdengar seperti tantangan dan jika ia menolak akan diejek temannya, tertarik dengan kegiatan diluar sekolah seperti, main game, nongkrong, pergi ke mall, yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi dirinya. Faktor dari keluarga misalnya, pola asuh orang tua yang kurang baik atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anaknya.
Anak yang membolos akan mengalami kegagalan dalam pelajaran dan akan mengalami perasaan tersisihkan dari teman-temannya. Membolos ini mengakibatkan, hilangnya kedisiplinan, dan berkurangnya ketaatan terhadap peraturan sekolah. Membolos dapat diminimalisir, melalui program BK, dan pihak sekolah juga mengikutsertakan orangtua dalam mengtasi permasalahan membolos pada pelajar. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa, permasalah membolos siswa dapat diselesaikan sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya.